Minggu, 26 September 2010

Galaksi Bimasakti dan Andromeda Mendekat

JAKARTA, KOMPAS.com -
Data dari peneropongan puluhan teleskop raksasa di dunia telah mengungkap proses yang terjadi di jagat raya. Diketahui Galaksi Bimasakti dan Andromeda atau M31 bergerak mendekat. Dalam dua miliar tahun, dua galaksi itu akan mulai bertabrakan. Saat itu akan mengakibatkan kiamat bagi bumi yang berada di Galaksi Bimasakti.
Hal ini dilontarkan Tony Seno Hartono selaku National Technology Officer Microsoft Indonesia seusai penyerahan perangkat World Wide Telescope (WWT) kepada Direktur Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP Iptek) Finarya Legoh di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (10/6).
Perangkat WWT terdiri atas teleskop elektron yang dihubungkan dengan sistem komputer interaktif. Di dalamnya berisi database yang memuat paduan gambar benda-benda di antariksa yang diambil dari 21 teleskop yang tersebar di dunia. Pemaduan gambar yang jumlahnya mencapai jutaan itu dilakukan Jim Crey dari Microsoft. Data yang diberikan NASA untuk WWT atau publik merupakan data pemantauan enam bulan silam, kata Tony.
Dengan memadukan hasil peneropongan ini, selain kemungkinan tabrakan antargalaksi juga diketahui, bulan ternyata bergerak menjauh 3 sentimeter per hari. ”Dengan demikian, pada suatu ketika kita tak lagi melihat bulan dari permukaan Bumi dengan mata telanjang,” ujar Tony.
Staf Ahli Menteri Negara Riset dan Teknologi Engkos Koswara menjelaskan, selain ditempatkan di PP Iptek, perangkat WWT lebih dulu dioperasikan di Teropong Bintang Bosscha, Lembang, sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa Astronomi ITB. Perangkat WWT pertama kali diperkenalkan Bill Gates kepada Presiden RI ketika berkunjung ke Jakarta beberapa tahun lalu.
Dalam sambutannya, Finarya mengatakan, selain WWT di PP Iptek juga terdapat galeri astronomi dan beberapa teleskop matahari yang bisa digunakan pengunjung. Dalam menyambut tahun Astronomi Internasional pada 2009, PP Iptek juga menggelar beberapa kegiatan terkait, antara lain perkemahan siswa untuk melakukan peneropongan bintang malam hari.

Sabtu, 25 September 2010

Lubang Cacing (Worm Hole)

Menurut kamus istilah wormhole berarti: “A theoretical distortion of space-time in a region of theuniverse that would link one location or time with another, through a path that is shorter in distance or duration than would otherwise be expected.”Secara bebas dapat diterjemahkan:Dalam suatu ruang dan waktu di dalam semesta raya ini, ada suatu lubang penghubung yang dapat menghubungkan antara satu tempat dan waktu tertentu dengan ruang dan waktu yang lain dengan menggunakan jarak dan durasi yang lebih pendek dari pada yang bisa ditempuh secara normal (semacam teleportasi).
Kisah petualangan menembus waktu senantiasa menjadi fiksi besar dan selalu menarik untuk dibahas dan diperbincangkan. Berabad-abad lamanya para filosof dan ilmuwan berusaha mendefinisikan tentang waktu. Dan waktu itu sendiri sudah sejak lama menjadi subyek sentral bagi agama dan kebudayaan-kebudayaan dunia.
Waktu biasanya diklasifikasikan menjadi tiga bagian. Ada masa lalu, masa kini dan masa depan. Yang sering jadi pertanyaan besar adalah apakah kita bisa kembali ke masa lalu atau dapat melihat masa depan kita ? itu masih menjadi misteri. Misteri waktu.

worm hole
Lubang Hitam (black hole) merupakan tempat di ruang angkasa yang menyedot segala sesuatu di dekatnya, cahaya dan radiasi tidak bisa memancar ke luar, sehingga gelap tak terlihat. Bitang yang berukuran 10 kali massa matahari bila runtuh akan menjadi lubang hitam yang sangat padat dengan radius 3 km. Menurut Stephen Hawking, lubang-lubang hitam sebesar ujung jarum tersebar di penjuru alam ini. Sedangkan di pusat-pusat galaksi ada lubang hitam super-masif berukuran sejuta massa matahari yang dengan dahsyat menyedot apa pun di sekitarnya. Teori ‘General Relativity’, Einstein mengharuskan adanya suatu tempat yang merupakan kebalikannya, dengan persamaan akar kuadrat negatif, yakni disebut Lubang Putih (white hole), dimana segala sesuatu dimuntahkan keluar. Lokasinya tidak di alam semesta yang kita diami ini tetapi di dalam kembarannya (paralel universe).
Dalam ilmu fisika, wormhole atau lubang cacing adalah suatu hipotesa topologi masa depan dari ruang waktu dimana esensinya adalah jalan pintas yang melewati ruang dan waktu. Sebuah lubang cacing setidaknya mempunyai dua “mulut” yang menghubungakan satu saluran. Jika “lubang cacing” ini bersifat traversable, maka
sesuatu dapat melakukan perjalanan dari satu mulut ke mulut lainnya melalui saluran ini. Meskipun sampai saat ini tidak ada bukti penelitian tentang “lubang cacing”, secara ilmu relatifitas umum ini bisa terjadi. Keberadaan wormhole dalam teori dimulai ketika Albert Einstein memperkenalkan Teori Relativitas Umum. Einstein menunjukkan bahwa massa bisa membuat ruang (waktu) melengkung/terlipat, semakin besar massa, semakin melengkung ruang(waktu).
worm hole
Tafsir lama bahwa ‘bouraq’ yang dinaiki rasulullah saw ketika Isra’ dan Mi’raj merupakan kendaraan berkecepatan cahaya, harus diralat, karena tidak akan cukup pulang pergi satu malam ke ujung langit dan sidratul muntaha. Harus ada teori lain. Barangkali teori lubang cacing merupakan terobosan yang memungkinkan manusia mencapai tujuan-tujuan maha jauh ke galaksi dan alam kembar tadi. Dengan waktu yang berhenti, ke manapun bisa sampai seketika melewati jalur retakan angkasa. Tafsir surat Al Mulk 67:3-4 di atas bisa diperkaya dengan pemahaman baru, yakni bahwa Allah bukan mengatakan langit indah diciptakan halus tanpa lubang dan retak, sebab ternyata lubang hitam putih dan lubang cacing bertaburan di sana. Tetapi Allah justru memberi isyarat bahwa di langit sengaja Dia ciptakan banyak retakan dan lubang, yang harus kita temukan, amati, dan teliti berulang-ulang hakikat dan manfaatnya. Wallahu a’lam.
Menurut Teori Minimalis waktu merupakan sekwen (urutan peristiwa). Memutar balikkan sekwen akan berakibat kacaunya sebuah informasi. Namun setiap informasi yang “terekam” dapat “diputar ulang pada waktu sesudah itu. Disamping memutar ulang sebuah informasi, dapat juga dilakukan editing (pemotongan dan penyusunan kembali sebuah informasi). Inilah yang dapat menyesatkan dan menganggap waktu dapat diputar balikkan.
Sebuah fungsi yang kontinue dapat diurai menjadi fungsi dasar (sinusoidal) sepanjang ditentukan nilai batasnya. Sebuah informasi yang kontinu dan terpotong dan memiliki nilai batas dapat diterima oleh akal sebagaimana fungsi kontinu tsb.
Ada berbagai pertanyaan mengenai definisi dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Diantaranya adalah apakah masa lalu itu? Apakah masa depan hanya ilusi semata ataukah waktu itu adalah sebuah proyeksi dari sifat asimetri yang ada dalam diri kita. Kemudian pertanyaan yang menggelitik para ilmuwan fisika masa kini diantaranya adalah mungkinkah manusia dapat bergerak bolak-balik antara masa lalu dan masa depan ataukah hanya bisa meluncur ke masa depan?
Ilmuwan fisika generasi terakhir (generasi kuantum) menganggap bahwa tamasya tembus waktu sebagaimana dituangkan dalam film-film fiksi ilmiah sebagai sebuah ide serius –walaupun sampai saat ini belum dapat terwujud-. Sehingga topik-topik mengenai cara pembuatan mesin waktu dan hal-hal yang berkaitan dengannya menjadi sebuah fair game bagi para fisikawan teoritis.
Dan ketertarikan akan mimpi mewujudkan sebuah mesin waktu diwujudkan dalam bentuk berbagai teori. Percaya atau tidak berbagai teori tentang waktu dan upaya untuk mewujudkannya telah menembus halaman-halaman jurnal bergengsi sepertu Physical Review, dan juga menjadi pembahasan menarik di majalah New Scientist.
Sampai saat ini perjalanan menembus lorong waktu masih dianggap mustahil karena adanya perbedaan para ilmuwan tentang definisi waktu secara fisika. Isaac Newton hanya percaya bahwa waktu itu identik dengan sebatang anak panah; sekali dilepaskan maka ia akan melesat lurus ke depan dan selamanya tidak akan menyimpang dari garis itu. Satu detik di Bumi sama dengan satu detik di Mars. Jarum jam berdetak di seluruh alam semesta dengan laju yang sama.
Lain halnya dengan The Nature Boy alias Einstein si bocah alam. Einstein memberikan gambaran yang lebih radikal mengenai waktu. Menurutnya waktu lebih menyerupai sungai berliku-liku yang mengitari bintang-bintang dan galaksi (seperti meander). Kadang-kadang bergerak dan makin lama makin tegas. Hal ini serupa dengan waktu, seluruh waktu, masa lalu, saat ini dan masa depan. Saat yang telah lama silam aka kabur dan remang-remang demikian juga dengan masa depan yang masih jauh. Tetapi kemarin dan esok pagi akan nampak lebih terang dan tajam.
Ada beberapa hal yang saat ini masih membingungkan dan sulit dipecahkan dalam perjalanan tembus waktu ini. Jika seandainya ide tersebut dapat diwujudkan maka salah satu masalahnya adalah terjadinya paradoks-paradoks. Misalnya manusia tanpa orang tua atau orang tanpa masa lalu.
Paradoks akibat perubahan sejarah masa lalu dikhawatirkan akan mempengaruhi sejarah selanjutnya. Karena masa lalu adalah sejarah dan bila sejarah dirubah tentunya hal itu akan mempengaruhi masa berikutnya.
Selain itu jika misalnya di masa depan mesin waktu itu telah dapat diwujudkan, maka mengapa sampai saat ini tidak ada orang dari masa depan yang datang untuk memberitahukan pada ilmuwan masa kini mengenai cara membuat mesin waktu.
Ada berbagai teori yang ditawarkan oleh para ilmuwan untuk mengatasi paradoks tersebut. Igor Ivanov seorang fisikawan yang berkerja di Lebedev Institute Moskwa dan Nordic Institute for Theoritical Physic di Kopenhagen Denmark menawarkan solusinya berupa prinsip konsistensi diri. Inti prinsip ini adalah jika perjalanan melalui lorong waktu tersebut dimungkinkan, pasti tentunya terdapat hukum alam yang mencegah munculnya paradoks dan membiarkan perjalanan secara konsisten terjadi melalui lorong waktu.
Dalam peta jarak terdekat antara Pontianak-Bandung adalah ketika ditarik garis lurus antarkedua kota tersebut. Tapi dalam teori Lubang Cacing, jarak ini bisa semakin dekat. Caranya? Coba temukan kedua titik kota tersebut dengan melipat peta tersebut. Itulah jarak terdekat dan seperti inilah salah teori yang berkembang tentang Lubang Cacing.
Lorentzian wormholes terbagi dalam dua jenis:
1) Inter-universe wormholes, wormholes yang menghubungkan semesta kita dengan ’semesta’ yang lain. Ini adalah dugaan tentang adanya semesta paralel.
2) Intra-universe wormholes, wormhole yang menghubungkan dua daerah dalam semesta yang sama.
Lalu apakah kecepatan cahaya?
Kecepatan cahaya dalam sebuah vakum adalah 299.792.458 meter per detik (m/s) atau 1.079.252.848,8 kilometer per jam (km/h) atau 186.282.4 mil per detik (mil/s) atau 670.616.629,38 mil per jam (mil/h). Kecepatan cahaya ditandai dengan huruf c, yang berasal dari bahasa Latin celeritas yang berarti “kecepatan”, dan juga dikenal sebagai konstanta Einstein. Wiki
Berikut perhitungan kecepatan cahaya Versi Al-Quran
QS 32: As-Sajdah:5
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu.
Orang Islam melakukan perhitungan waktu dengan hitungan bulan [moon]. Satu tahun menurut
perhitunganmu terdiri atas 12 bulan [month], dengan setiap bulan [month] menunjukkan satu kali revolusi
bulan [moon] terhadap bumi.
Selama ini kita menganggap kala revolusi bulan adalah 29.53 hari, yaitu waktu antara fase sinar matahari yang sama pada bulan. Padahal selang waktu itu dipengaruhi juga oleh bergeraknya bumi mengitari matahari. Kala revolusi bulan sendiri, yaitu waktu berputarnya bulan tepat 360 derajat mengelilingi bumi, adalah 27.321661 hari, atau 655.71986 jam. Kala rotasi bumi juga bukan 24 jam [yang juga dihitung berdasarkan fase sinar matahari], melainkan 23 jam 56 menit 4.0906 detik, atau 86164.0906 detik.
Sekarang, kalau “satu hari” bagi “Sang Urusan” itu sama dengan “seribu tahun” bagi “perhitungan bulan”, maka perbandingan kecepatan sang urusan dengan kecepatan bulan adalah 1000 kali 12, jadi 12000.
C t = 12000 L
C = kecepatan sang urusan
t = kala rotasi bumi = 86164.0906 detik
L = jarak yang ditempuh bulan dalam satu revolusi
Kalau kecepatan bulan kita notasikan dengan V,
maka :
V = 2 π R / T
R = jejari lintasan bulan terhadap bumi = 384264 km
T = kala revolusi bulan = 655.71986 jam
V = 3682.07 km/jam –> disetujui oleh NASA
Ada hal lain yang harus kita hitung. Menuruti Einstein, kita harus mengeliminasi faktor gravitasi matahari. Gravitasi matahari membuat bumi mengelilingi matahari dengan kala revolusi 365.25636 hari. Satu kali revolusi bulan, 27.321661 hari, telah membuat bumi berputar sebesar α = 27.321661/365.25636360 derajat = 26.92848
derajat. Putaran ini harus dieliminasi. Kecepatan bulan tanpa putaran terhadap matahari bukan lagi V, melainkan (V cos α).
L = V cos α T
Tapi :
C t = 12000 L
Maka :
C = 12000 V cos α T / t = 12000 3682.07 km/jam 0.89157 655.71986 jam / 86164.0906 detik = 299792.5 km/detik.
Untuk perbandingan :
1. Hasil hitung kita : C = 299792.5 km/detik
2. US National Bureau of Standards: C = 299792.4574 + 0.0011 km/detik
3. British National Physical Lab: C = 299792.4590 + 0.0008 km/detik
4. General Conf on Measures: 1 m = jarak cahaya selama 1/299792458 detik.
Percaya tidak percaya, bahwa media atau mediasi ini benar-benar ada.
Bahkan AlQuran sudah menjelaskan tentang hal ini seperti dalam surat QS 32: As-Sajdah:5 yang terurai di atas. Dan dalam surat Al-Isra ayat 1 :
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”
Akan tetapi teori lubang cacing ini menurut para ahli fisika memiliki banyak kelemahan. Ada dua kelemahan utama dari teori ini yang membuat teori ini sulit untuk dijadikan dasar dalam membuat sebuah lorong waktu. Yang pertama adalah energi. Diperlukan pasokan materi eksotik dengan energi negatif dalam jumlah yang sangat besar untuk mewujudkan sebuah lorong waktu. Sampai saat ini memang bisa didapatkan sumber energi negatif dengan Efek Casimir, tetapi energi yang dihasiljan masih amat sedikit. Cara lain yang digunakan untuk menghasilkan energi negatif adalah dengan memperlambat laju cahaya. Energi yang dihasilkan dari perlambatan cahaya tersebut disimpan dalam satu medium sampai jumlah energi mencukupi untuk membuat lubang waktu. Yang kedua adalah masalah stabilitas. Teori lubang cacing identik dengan teori lubang hitam berotasi. Menurut Michio Kaku guru besar fisika teoritis di City University of New York,
Teori lubang hitam berotasi ini memiliki kelemahan. Kelemahannya adalah ketika ada sesuatu yang melewati lubang itu maka kestabilan lubang itu akan hilang. Dan akan terjadi efek kuantum yang dapat menghancurkan lubang cacing itu bahkan sebelum ada orang atau mesin yang melewatinya.
Mengenai mesin waktunya, meskipun suatu saat misalnya mesin waktu dapat diwujudkan namun untuk dapat menggunakannya diperlukan pasokan materi eksotik yang memiliki energi negatif dalam jumlah yang luar biasa besar sebagai bahan bakarnya. Dan sampai saat ini belum diketemukan teknologi yang cukup signifikan dapat mengumpulkan energi negatif dalam kapasitas yang cukup, guna menjadi bahan bakar mesin waktu itu sendiri
Selain kendala-kendala fisika yang ditemui, masih ada kendala biologis yang masih membingungkan. Kendala biologis itu berupa kondisi fisik dan biologis si penjelajah waktu. Karena adanya kemungkinan tekanan yang tinggi dalam mesin waktu dan lubang waktu. Dalam keadaan yang seperti ini yang menjadi pertanyaan adalah apakah sang penjelajah waktu tersebut dapat keluar dari lubang waktu dan sampai ke tempat tujuannya dengan selamat?
Dengan berbagai kendala seperti yang telah disebutkan diatas, nampaknya mimpi untuk mewujudkan sebuah perjalanan menembus lorong waktu masih merupakan sebuah utopia yang baru dapat diwujudkan hanya dalam tataran film fiksi ilmiah belaka.
Artikel ini diambil dari berbagai sumber yang saya rangkum menjadi satu dan dari pemikiran saya sendiri berdasarkan teori dan ilmu yang sedikit saya punya. Untuk lebih pastinya silahkan saja googling sendiri jika dirasa kurang

10 Fenomena Penuh Misteri di Luar Angkasa

1. Tabrakan Antar Galaksi
Tabrakan Antar Galaksi
Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun.
Credit: F. Summers/C. Mihos/L. Hemquist
2. Quasar
http://www.ast.cam.ac.uk/~regan/quasar.jpg
Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979.
Credit: NASA-MSFC
3. Materi Gelap (Dark Matter)
Materi Gelap (Dark Matter)
Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini.
Credit: Andrey Kravtsov
4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)
Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)
Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini.
Credit: Henze/NASA
5. Energi Vakum
Energi Vakum
Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.
Credit: NASA-JSC-ES&IA
6. Mini Black Hole
Mini Black Hole
Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.
Credit: NASA-MSFC
7. Neutrino
Neutrino
Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan
yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.
Credit: Jeff Miller/NSF/U. of Wisconsin-Madison
8. Ekstrasolar Planet (Exoplanet)
Ekstrasolar Planet (Exoplanet)
Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi.
Credit: ESO
9. Radiasi Kosmik Latarbelakang
Radiasi Kosmik Latarbelakang
Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius).
Credit: NASA/WMAP Science Team
10. Antimateri
Antimateri
Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri.
Credit: Penn State U. /NASA-MSFC
Sumber: Space.com

Kamis, 23 September 2010

Lubang Hitam Atau Black Hole

  Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Relativitas umum
Accretion disk.jpg
Topik-topik terkait
sunting
Lukisan rekaan dari lubang hitam di depan galaksi Bima Sakti yang bermassa 10x massa matahari kita, dilihat dari jarak 600 km.
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga 8kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.

Landasan Teori

Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking. Pada saat ini banyak astronom yang percaya bahwa hampir semua galaksi dialam semesta ini mengelilingi lubang hitam pada pusat galaksi.
Adalah John Archibald Wheeler pada tahun 1967 yang memberikan nama "Lubang Hitam" sehingga menjadi populer di dunia bahkan juga menjadi topik favorit para penulis fiksi ilmiah. Kita tidak dapat melihat lubang hitam akan tetapi kita bisa mendeteksi materi yang tertarik / tersedot ke arahnya. Dengan cara inilah, para astronom mempelajari dan mengidentifikasikan banyak lubang hitam di angkasa lewat observasi yang sangat hati-hati sehingga diperkirakan di angkasa dihiasi oleh jutaan lubang hitam.

  • Asal Mula Lubang Hitam
Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah yang menang.
  • Pertumbuhannya
Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan terhisap. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menghisap apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menghisap material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya. Contoh : bayangkan matahari kita menjadi lubang hitam dengan massa yang sama. Kegelapan akan menyelimuti bumi dikarenakan tidak ada pancaran cahaya dari lubang hitam, tetapi bumi akan tetap mengelilingi lubang hitam itu dengan jarak dan kecepatan yang sama dengan saat ini dan tidak terhisap masuk kedalamnya. Bahaya akan mengancam hanya jika bumi kita berjarak 10 mil dari lubang hitam, dimana hal ini masih jauh dari kenyataan bahwa bumi berjarak 93 juta mil dari matahari. Lubang hitam juga dapat bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan lubang hitam yang lain sehingga menjadi satu lubang hitam yang lebih besar.

Selasa, 21 September 2010

.:: Tanda Tanda Sebelum Bencana Besar Terjadi ::.

Hampir semua bencana besar di Indonesia (khususnya) terdapat tanda-tanda bencana sebelum terjadinya. Hal ini adalah manifestasi dari sebuah pelajaran terdahulu tentang petunjuk sang Maha Tahu sebagaimana kisah qobil & gagaknya. Gagak si qobil adalah komunikasi efektif antara kekuatan super (Tuhan) dengan manusia yang memiliki keterbatasan
Hal yang patut di mengerti adalah Qabil sebagai orang yang berdosa akhirnya menyesal sedalam-dalamnya, sehingga mampu menerima ‘komunikasi’ Allah dengan dirinya lewat iktibar burung gagak
Al-maa’idah:31 Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya . Berkata Qabil: “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.
Apalah yang terjadi sekiranya qabil tidak menyesali perbuatan atas visinya yang salah ? Bisa jadi dia tidak mampu menangkap ‘komunikasi’ Allah dengan mahluknya lewat burung gagak.  Penyesalan adalah batas terendah manusia dan saat itulah senyampang pintu dunia masih terbuka maka Allah memberikan petunjukNya.
Diberi kemudahan untuk menerima petunjukNya bagi orang yang menyesal atas perbuatannya. Hal ini menunjukkan bahwa Dzikir taubat merupakan pintu untuk menerima petunjukNya dalam arti bentuk komunikasi Allah kepada hambaNya. Sekali lagi SEKIRANYA qobil tidak menyesal atas kejadian itu, maka petunjuk Allah akan sulit di terima dan mungkin menganggap bahwa burung gagak itu sebagai burung yang biasa saja.
Bentuk komunikasi efektif lewat gagak dapat berwujud apa saja, saat awal di perkenalkan perintah kubur, maka tiadaperintah dalam nash atau qauli wahyu, namun berupa iktibar gagak, kemudian dari itulah kuburan di-kenal, mengapa Allah tidak langsung ‘berbicara’ atau ilham tetapi harus melalui burung gagak (ayat 31) ? (baca Kekuatan Tauhid : Bahasa di atas bahasa manusia)

Sebelum Membaca Ini
Menguak rahasia alam semesta …. , bentuk dasar, perulangan, berurutan dan atribut
Biasanya sebuah peristiwa besar didahului oleh munculnya kembali sebuah peristiwa-peristiwa yang lama sebagai pengingat. Beberapa peristiwa aneh yang terjadi & merupakan perulangan dari peristiwa sebelumnya. Agar dalam membaca tulisan ini tidak diartikan sebagai ramalan atau ilmu gotak gatik matuk, maka disarankan sebelum membaca artikel ini, sebaiknya jernihkan pikiran & daya pikir untuk mengetahui rahasia alam semesta
Rahasia Alam Semesta
Rahasia alam semesta pernah dituliskan dalam artikel Membaca bentuk dasar posting Sep 14, 2007 6:23 am. Manusia dengan berbagai polahnya senantiasa membentuk sebuah harmonisasi, jika tidak di runut asal muasalnya, maka terlihatlah sebagai bentuk yang rumit. Bentuk rumit ini dikenal sebagai sifat-sifat yang berbeda dalam diri manusia yang biasanya diakibatkan oleh atribut yang melekat.
Semua atribut yang melekat pada diri manusia akan terlihat sebagai ‘ketidak-adilan’ semu, padahal jika atribut tsb dilepas, maka terlihatlah mereka sebagai bentuk dasar. Sebagai misal seseorang yang lahir pada ibu/bapak islam, maka hampir 70% keatas kemungkinannya dia akan Islam juga, begitu pula agama kristen, budha & hindu dll. Sangat tidak relevan ketika masuk surga hal tsb diakibatkan karena kelahiran tsb (kasihan mereka yang tidak masuk surga karena bukan agama yang benar, apakah kita memilih kapan & dimana kita dilahirkan ?)
Melampui waktu, sekiranya kelahiran kita berada di lingkungan jaman n.Musa & kita dilahirkan sebagai orang mesir, maka hampir 70% keatas kita akan terkena ‘kutukan’ n. Musa sebab n, Musa lebih condong ke bangsa Israel daripada bangsa mesir, APAKAH KELAHIRAN sebagai sebuah pilihan ?
Boleh jadi pula yang saat ini getol menjadi pendeta ataupun pendakwah ulung, Kyai dsb, ketika dibalik kelahirannya di lingkungan yang berbeda dengan keadaan sekarang, maka 70% keatas, mereka akan berobah menjadi, jika pendeta maka menjadi Kyai atau jika Kyai bisa jadi pendeta yang hebat, manakala kelahiran beliau-beliau tsb diubah atau dibalik.
Agar dapat menjawab berbagai macam pertanyaan diatas dan bahkan sejenisnya, maka diperlukan penghilangan semua atribut yang melekat hingga akhirnya pada bentuk dasar, dimana semua manusia akan terlihat sama yakni sebuah ruh tunggal yang memiliki pilihan, Bukannya sebuah atribut yang ‘kebetulan’ melekat sebagai sebuah ‘hadiah’ hingga akhirnya dengan hadiah itu akhirnya masuk surga ?
Lihatlah bentuk dasar manusia tanpa atribut kekayaan, kemiskinan, kesedihan & kegembiraan, lihat bentuk dasar tsb, semua manusia baik cacat, sehat, gagah, lemah, perempuan, bencong, laki-laki, kesemuanya memiliki bentuk dasar yang sama. Dan ketika atribut yang terpakai, kebetulan lahir di orang tua kaya, maka 70% dia akan mewarisi kekayaannya, maka berubahlah ruh secara sepintas . Ketika atribut yang dipakai kebetulan lahir di orang tua miskin, maka berubahlah ruh secara sepintas.
Dari kesemuanya diatas, maka menghilangkan atribut tsb secara pemahaman & pemikiran, maka lahirlah bentuk dasar, yang membuat manusia sebagai sebuah jiwa yang sama tanpa atribut. Kesedihan & kegembiraan adalah sebuah bumbu atau atribut kemanusiaan, namun esensinya sama, sebagai pelatihan bagi ruh, maka beruntunglah orang yang selalu membersihkan ruhnya
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri ,dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. al-a’laa:15-16
Ketika diri bersih, maka rahasia alam akan terbuka sebagai bentuk-bentuk dasar yang berulang, Ada kelahiran, ada kematian. Ada kaya & ada miskin, kesemuanya adalah SEBUAH PERULANGAN yang terus menerus terjadi dari mulai jaman para nabi terdahulu sampai saat ini.
Perulangan tsb dipergilirkan dan hal tsb dapat dibaca sebagai sebuah siklus yang pada intinya adalah pelajaran bagi diri yang mengalami & peringatan bagi yang tidak mengalami.
Kejadian-kejadian di alam semesta juga merupakan manifestasi diri manusia beserta atributnya, semua kejadian memiliki bentuk dasar yang sama, hingga dapat terbaca sebagai sebuah pelajaran yang berulang-ulang.

Bahasa Universal

Sebelum membahas lebih detil masalah fenomena alam semestai, maka alangkah baiknya kita merenungkan pertanyaan sederhana ini “Dengan Bahasa Apakah, Tuhan semesta alam berbicara kepada semua mahluknya, lebih khusus kepada manusia ?”
Pertanyaan singkat, namun jawaban tsb sangat panjang sekali, secara ringkas, pada ujungnya adalah kita menelusuri asal muasal bentuk komunikasi atau bahasa. Perhatikan nenek moyang manusia yakni n.Adam ketika berkomunikasi
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama  seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!” (al-baqoroh:31)
Apakah n.Adam akan hapal seluruh nama-nama mahluk baik benda mati dan benda hidup di alam ini ?
Allah swt, malaikat, n. Adam, iblis; ketika pada masa itu, saling berkomunikasi dengan bahasa apakah ? itulah yang menjadi misteri sampai saat ini. Beberapa sumber mengatakan bahwa bahasa saat itu yang dipakai adalah bahasa arab, wallahu ‘alam.
Ketika ilmu pengetahuan menyelidiki, rumpun bahasa arab adalah asal muasal berasal dari bahasa aramaic (bahasa n.Ibrahim), dan kemudian bercabang 2 menjadi bahasa ibrani dan bahasa arab. Jauh kebelakang sebelum n.Ibrahim, maka ditemukanlah bahasa tertua di muka bumi ini yakni bahasa sumeria, yang biasa di sebut dengan cunei-form, agak mirip dengan bahasa simbol mesir (huruf paku).
Ilmu pengetahuan menegaskan, bahwa bahasa arab adalah anak dari suatu perkembangan bahasa yang lebih tua, sampai akhirnya ditemukan ujungnya sampai bahasa n.Adam (yang turun ke bumi). Bahasa apakah itu ? wallahu’alam
Disini kita tidak memperdebatkan masalah komunikasi masa lalu, namun Allah swt adalah Tuhan seluruh mahluk, baik benda mati, manusia, hewan, tumbuhan dsb. Apakah hewan, tumbuhan, benda mati bisa berbahasa ?
Disinilah diterangkan tentang bentuk komunikasi universal lain yang pernah terjadi yaitu, pelajaran terdahulu melalui se-ekor gagak yang berulang-ulang mengajarkan sesuatu:
Al-maa’idah:31 Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya . Berkata Qabil: “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.
Itulah bahasa universal, baik Allah swt, burung tsb dan si manusianya sendiri.
Dan  ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.” Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu ?” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap  Allah berfirman: ” ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah  semuanya olehmu. : “Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(al-baqoroh:260)
Sebuah pesan yang jelas, yakni “apakah bahasa n. Ibrahim saat memanggil burung yang telah di cincang tsb ?, apakah pula bahasa Allah swt yang menyuruh n.Ibrahiim , lalu bagaimana mahluk yang sudah mati, mengerti tentang panggilan itu ?” (catatan menurut sejarah, tahun masa n.Ibrahim tsb adalah bahasa aramaic, ibu dari bahasa arab dan ibrani, wallahu ‘alam)
Akhirnya bahasa paling fenomenal yang terjadi menurut catatan kitab suci, adalah bahasa n.Sulaiman lewat pengertian bahasa binatang.
Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut:  Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”;maka dia tersenyum dengan tertawa karena  perkataan semut itu. Dan dia berdo’a: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni’mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.
Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: “Mengapa aku tidak melihat hud-hud , apakah dia termasuk yang tidak hadir. (an-naml:18-20)
Perhatikan n.Sulaiman yang merupakan anak dari n.Daud, pada masa itu, menurut catatan sejarah, semasa itu yang dipakai adalah bahasa ibrani kuno, lalu apakah dengan bahasa ibrani tsb, n.Sulaiman bercakap dengan binatang ? , apakah tetap memakai bahasa ibrani kuno ? atau bahasa lain
Perhatikan lagi bahasa yang dipakai n.Yusuf, ketika beriktibar dengan mimpi yang berarti beliau mampu mena’birkan mimpi,
Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum  nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui., ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku , sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” (Yusuf:4)
Berbagai macam bahasa yang dipakai ketika berkomunikasi, akhirnya menuju pada sebuah penegasan
Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya , supaya ia dapat memberi penjelasan dengan  terang kepada mereka.  Maka  Allah  menyesatkan  siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (Ibrahiim:4)
Apakah ujung dari semua bahasan mengenai bentuk komunikasi tsb, ujung dari segala ujungnya adalah bahasa universal tentang “kezaliman” dan “kebaikan”
Dan sebelum Al Qur’an itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat.  Dan ini  adalah kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (al-ahqaaf:12)
Alam Semesta adalah Alat
Menyimak jaman n.Adam yang diberi sebuah ajaran oleh Allah swt, hingga dapat mengetahui atau memberi label pada nama-nama benda, konon saat itulah akal mulai berperan penting. Setelah itu, dengan akal-lah manusia bisa memanfaatkan alam semesta alam untuk semua kepentingan dan keperluan.
Satu garis lurus, dengan akal itulah muncul berbagai macam bahasa yang terpengaruhi oleh lingkungan sekitar, semisal dalam sebuah labelisasi nama pada jaman modern ini, komputer, maka hal itu tidak dikenal pada masa lampau. Begitu banyak perkembangan bahasa yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, maka sesungguhnya, alam semesta ini adalah alat bagi manusia.
Ketika berbagai ragam dan macam bahasa manusia, maka ketika inti sari dari sebuah label nama, baik dalam bahasa latin, inggris dan bahasa lainnya, tidak-lah mengubah arti dari benda itu sendiri.
Bahasa induk dari segala bahasa adalah bentuk komunikasi universal, hal ini diperoleh dengan menghilangkan segala macam atribut yang ada, sehingga munculah yang disebut definisi atau arti sebenarnya. Begitu pula dengan sebuah benda yang berulang-ulang terjadi, seperti halnya daun yang menari-nari, maka tarian daun itu tanpa dibahasakan sebagai sebab dari angin yang meniup daun tsb.
Sebuah peristiwa demi peristiwa terjadi, ketika ditarik sebuah interaksi, maka ditemukanlah makna sesungguhnya dari peristiwa tsb.